Rabu, 25 Maret 2015

Antara jomblo mulia dan virus merah jambu

Bismillah..
Kembali terinsiprasi dari sebuah musik positif, kali ini salah satu musik positif dari motivasinger yang berjudul jomblo mulia.
Rasa cinta, rasa sayang, rasa suka, rasa kagum ?? ya semua rasa itu ada dalam diri kita, “manusia”. Sudah fitrahnya setiap manusia memiliki rasa cinta, suka, kagum ataupun sayang, baik kepada diri sendiri, keluarga ataupun lawan jenis. Serta tak bisa dielakan bahwa semua lapisan manusia memiliki ke-4 rasa diatas, mulai dari kalangan professor, ulama, guru, dokter, TNI, pengemis, siswa, mahasiswa dan bahkan kita sebagai kader aktivis dakwah sudah tentu memiliki ke-4 rasa diatas.
Lalu pertanyaan yang sering ku dengar, sering orang tanyakan, dan sering adik-adikku di LDK tanyakan kepadaku ialah, apakah salah ketika kita seorang ADK, merasa suka, kagum, sayang, bahkan cinta kepada lawan jenis?  Sebagai contoh, jika seorang ikhwan merasa suka terhadap seorang akhwat atau sebaliknya seorang akhwat suka terhadap seorang ikhwan ? apakah itu salah ?
Lalu dengan tegas ku katakan TIDAAK !
“Tidaaakk ?”, jawab mereka.
 “Bbbbberrrarti kita boleh dong berhubungan dengan seorang akhwaat/ikhwan ?”, ucap seorang dari mereka.
Dan kembali dengan tegas ku katakan, Ya, tentu saja BOLEH !
Dan mereka semua pun terlihat kebingungan dengan jawabanku. Lalu sejenak ku menghela nafas dan sedikit menjelaskan tentang jawaban itu,
Cinta dan kasih sayang adalah anugrah dan nikmat terindah yang diberikan Allah swt kepada setiap hambaNya, tanpa adanya cinta dan kasih sayang, dunia akan gelap gulita, takkan pernah ada kenyamanan, kebersamaan, dan kebahagiaan. Lalu apa kaitannya dengan cinta kepada lawan jenis ? itu pun merupakan anugrah, nikmat dan karunia terbesar yang Allah berikan kepada setiap manusia termasuk kepada kita, Kader ADK. Lalu apakah salah jika kita menyayangi, menyukai, mengagumi atau bahkan mencintai seorang ikhwan/akhwat ?? tidak salah, sahabatku. Jika kita katakan salah, berarti secara tidak langsung kita sudah mengkufuri salah satu nikmat Allah Swt.
Yang paling penting yang perlu kita sama-sama pahami ialah, bagaimana cara kita memandang rasa cinta tersebut. Apakah halal jika kita mengungkapkan rasa cinta, kagum, suka, sayang kepada seorang ikhwan/akhwat, padahal kita belum halal dengannya ?. Dan jika kita mengaku sebagai umat Rasulullah SAW, apakah semasa hidup beliau, beliau pernah mengungkapkan rasa cinta atau sayang kepada akhwat yang belum halal bagi dirinya ? lalu kenapa kita berani mengungkapkan rasa cinta atau sayang kepada ikhwan/akhwat, padahal Rasul pun tidak melakukannya?
Islam itu indah, setiap hal dari yang besar sampai hal terkecil pun, Allah dan RasulNya telah tetapkan SOP nya, termasuk tentang Cinta. Bagaimana bisa seperti itu ? ya, tentu bisa. karena Allah sayang kepada hambaNya, dan Rasul Cinta kepada umatnya. dengan adanya SOP cinta akan memberi petunjuk bagi kita dalam merajut rasa cinta kita, dalam memaknai arti cinta yang sesungguhnya.
Lalu bagaimana SOP cinta itu ? jawabannya simple, sahabat tinggal menjawab ke 4 pertanyaan dibawah.
  1. Pantaskah kita mengungkapkan rasa cinta kepada seorang ikhwan/akhwat, padahal kita belum mampu dengan sempurna mengungkapkan rasa cinta kita  kepada dzat yang maha sempurna dzat yang menciptakan alam semesta ini, “Allah SWT” ?
  2. Pantaskah kita mengungkapkan rasa kagum kepada seorang ikhwan/akhwat, padahal kita belum mampu dengan sempurna mengungkapkan rasa kagum kita kepada sosok yang patut kita kagumi, “Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya” ?
  3. Pantaskah kita mengungkapkan rasa sayang kepada seorang ikhwan/akhwat, padahal kita belum mampu dengan sempurna mengungkapkan rasa sayang kita kepada orang yang telah menjaga dan melahirkan kita, “ayah dan bunda” ?
  4. Lalu apakah Pantas jika kita mengungkapkan rasa suka kepada seorang ikhwan/akhwat, padahal kita belum mampu dengan sempurna mengungkapkan rasa suka kita kepada sesuatu yang patut kita sukai, agama kita “Islam” ??
Ke-4 pertanyaan diatas kiranya sudah cukup untuk menjelaskan SOP Cinta, jika kita merasa sudah sempurna mencintai, mengagumi, menyayangi, menyukai Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, ayah, bunda, serta agama Islam. yakinilah perihal jodoh, Akan Allah dekatkan dan akan Allah mudahkan.
Dan sekali lagi dari ke-4 pertanyaan diatas, apakah sudah pantas kita mengungkapkan rasa cinta, kagum, suka dan sayang kita kepada seorang ikhwan/akhwat ? dan jika memang kita sudah merasa pantas, kita boleh untuk mengungkapkan perasaan kita kepada seorang ikhwan/akhwat dengan cara yang telah Allah dan rasulNya tetapkan, yuppsss datanglah kerumahnya, datangi kedua orang tuanya.. !
lalu jika kita masih merasa belum pantas, jangan khawatir sahabat jadilah JOMBLO MULIA
Menanti dalam ketaatan
Kuikhlaskan semua harapan
Kupantaskan diriku dihadapNya
Mengarungi semua malamku
Dalam doa hati mengadu
Kuyakin Tuhan berikan yang terindah
Oh, Jomblo Mulia 
(sepenggal lirik dari Motivasinger – Jomblo Mulia)
Jomblo Mulia itu Kereeeenn loohh, ia senantiasa memendam perasaan cintanya kepada makhluk Allah sebelum ia bisa mencintai Allah dan RasulNya dengan cinta yang sebenar-benarnya. Dan ia selalu berusaha memantaskan diri sebelum ia dengan lantang datang ke rumah dan dan datang kepada orang tua dari orang yang ia cintai.. kereen bukan ? tapi 10 poin dibawah ini jauh lebih keren, sahabat.
  1. Jomblo itu mulia. Coba lihat, Rasulullah itu jomblo non-stop sebelum nikah sama ibunda Khadijah. Mulia kan?
  2. Kalau dulu Rasul pernah pacaran, berarti pacaran itu mulia. Nyatanya tidak ! jomblo langsung nikah baru mulia.
  3. Jomblo itu berarti, isi hati kita yang paling spesial nggak diobral sembarangan. Asik nggak? Asik kan ??. Bagian hati yang paling spesial itu disimpen, dijaga dengan baik, dirawat dengan sempurna untuk jodoh kita kelak.
  4. Apa kita tega, ngasih “hati yang sisa” kepada  jodoh yang Allah siapkan buat kita? Nggak kan?  Jadi jomblo itu mulia!
  5. Kalau dibandingin sama yang udah nikah, emang kalah. Tapi kalau sama yang pacaran, sori ajaaaa... jomblo lebih kereeenn..!
  6. Jadi, buat yang jomblo,  tetaplah bertahan & bersiap siagalah! Siap ngelamar, siaga dilamar!. Siap ngelamar itu contonya, belajar agama, cari uang yang halal, dan belajar ilmu tentang pernikahan. Kalau siaga dilamar contohnya, belajar ilmu agama, belajar masak, atau belajar ngedidik anak-anak, mantap kan ??
  7. Nggak usah aneh-aneh pake yang namanya pacaran. Allah pasti punya maksud baik ngelarang zina. So, jomblo itu, lebih mulia!
  8. Akhwat yang teguh untuk jomblo sebelum nikah itu, bagaikan permata yang tak tersentuh tangan-tangan yang tiada berhak. Kalau ikhwan yang teguh untuk jomblo sebelum nikah itu laksana baja yang tegar. Tak layu karna rayu, tak ditelan oleh godaan. Nggak mulia gimana coba?
  9. Jadi jangan ragu untuk tetap jomblo, kecuali jika Allah menukarnya dengan pernikahan. dan ingat Allah selalu bersama para jomblo, sebagaimana Ia bersama orang-orang yang sabar. Sabar dalam penantian maksudnya... Hehe.. 
  10. Wahai para jomblo ikhwan, segera siapkan diri dan pantaskan dirimu Selamatkan jodohmu dari kegalauan! Susunlah proposal itu!. Wahai para jomblo ikhwan, luruskan niatmu, niscaya akan Allah mudahkan. Ingat sang permaisuri telah menantimu dengan senyumnya. Jemputlah segera!
Dan ketika kita sedang mencoba istiqomah untuk menjadi jomblo mulia sebelum menikah, pasti ada saja yang menghambat, ibarat computer yang sedang running pasti ada saja virus yang menghambat dan mengganggunya. Begitu pun dengan jomblo mulia, ada saja virus yang mengganggunya, yupsssss VMJ (Virus Merah Jambu) lah namanya.
Virus Merah Jambu sering diidentikkan dengan rasa "aneh" yang hinggapi hati-hati yang lalai, lalai dari mengingat Allah, lalai dari beribadah, lalai dari dakwah dan lalai dari tujuan hidup kita, serta tanpa disadari virus ini bisa menggeroti file-file keikhlasan, dan mengacaukan sistem pertahanan harddisk Iman kita.
Ahh..Virus Merah Jambu, karenanya kita menjadi berani untuk ungkapkan rasa cinta. begitu indah untuk di rasa, begitu resah yang membara, saat mengingat dia, saat bersamanya, saat temui sosoknya, dia dan hanya dia, seseorang yang spesial untuk kita, seseorang yang merajai tiap langkah kita, seseorang yang selalu ada dalam pikiran kita.. Ehm.. begitu mempesona. Itulah efek yang timbul jika hardisk keimanan kita sudah tertular VMJ, Naudzubillah.
Kemudian contoh VMJ di kalangan ADK, (berdasarkan pengalaman hheee). istilah pacaran pasti sudah terhapus dalam kamus sehari-hari ADK, tapi ada cara lain untuk mengemas pacaran ini, yuppss dengan istilah ta’aruf. dengan gaya bahasa komunikasi yang dikemas menjadi sedikit islami mulai dengan mengirim kata-kata motivasi islami ke lawan jenis, kemudian berlanjut ke motivasi belajar, yang ujungnya saling memperhatikan masalah pribadinya. fenomena sekarang terkadang sangat ironis sekali, seorang aktivis ikhwan mengingatkan seorang aktivis akhwat yang jauh disana via sms/WA/Line/BBM untuk melaksanakan Qiyamul Lail. Padahal teman atau saudaranya sendiri yang ada disebelahnya yang nggak QL dibiarin melanjutkan mimpi indahnya. Nah yang seperti ini yang bahaya, karena jika seorang ADK sudah tertular virus seperti ini, dengan alasan koordinasi dakwah, dan seabrek alasan lain yang menghalalkan ikhtilath atau campur baur antara ikwan dan akhwat atau bahkan sampai berkholwat, akan bisa menjadikan beloknya niat dari dakwah atau bahkan bisa memudarkan keimanan ADK yang bersangkutan, sehingga pada akhirnya bukan tidak mungkin ADK ini bisa masuk kedalam lingkaran kedurjanaan duniawi. Naudzubillah.
Lalu adakah Anti Virus yang sanggup memproteksi system jomblo mulia sebelum menikah bebas dari Virus Merah Jambu? Ya tentunya ada, Anti Virus nya bernama I2T (Iman, Islam dan Taqwa) Anti Virus. Kalaulah kita mengetahui bahwa tidak ada istilah VMJ yang berujung pacaran dalam Islam, maka solusi terbaiknya adalah segera menikah. Akan tetapi jika memang  belum siap untuk menikah, perbanyaklah shaum dan beraktivitas yang bermanfaat untuk kegiatan dunia dan akhirat kita. kalau masalah pasangan.?? Berdo’a dan mintalah kepada Allah, Allah telah menetapkan jodoh kita semenjak kita dalam kandungan, Allah pasti akan mempermudah serta tak akan mempersulit.
Jadi Virus Merah Jambu yang menguasai hati,  jika kita tegas menyikapinya, jika kita bisa rusak jaringannya, jika kita mampu mengendalikannya, jika kita tahu keberadaannya, niscaya hati akan mampu mengontrol semua perilaku kita. Karena jika hatinya baik, baik pula perbuatannya. Dan jika hatinya rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah wajib, apalagi dari Virus Merah Jambu.
Sebelum ungkapkan cinta kepada yang dikasih (kekasih), maka cintailah Allah lebih dari yang dikasih (kekasih), tiap disebut namaNya, maka bergetarlah hati kita (QS. Al Anfaaal: 2) Lalu bagaimana khabarnya, Hai Virus Merah Jambu ?? Apakah kita sudah tahu keberadaannya ?? Apakah sudah terkendali ?? Atau sudah musnah ??, sejenak Kuraba lagi sendi-sendi hatiku, dan Alhamdulillah sudah terkendali, Alhamdulillah sudah tiada. Kini yang ada hanya cinta untukNya. Yuupss, Cinta untuk Allah yang tak dapat ditandingi hasratnya, yang tak dapat dicerna maknanya, MasyaAllah.

"Katakanlah : jika kalian memang cinta kepada Allah, maka ikutilah aku, pastilah Allah cinta kepada kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs. Ali'Imran (3) : 31).
Pedang tak selamanya tajam, penapun terkadang lebih tajam dari pedang. Maka samati 'hati' dengan cara yang ma'ruf..luruskan niat dan bertawwakallah pada ALLAH SWT.
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu..
Amiiiinn...
Setelah memaparkan hal tersebut kepada Adik-adikku di LDK, kerenggut segelas air putih, dan kualirkan melalui mulutku, mengalir melewati tenggorokanku, sampai akhirnya dahaga yang ada setelah kurang lebih 1 jam aku berbincang dengan mereka, hilang tak berbekas. Dan sungguh satu lagi nilai kebahagaian masuk kedalam ruang hatiku kala itu, ketika kulihat mereka (adik-adikku) begitu senang dan bahagia atas penjelasanku. “Alhamdulillhah”, lirihku dalam hati.
Wallahu’alam Bisshawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar